Tentara Haq Versus Tentara Batil
Oleh : Abu Ahmad Al Indonisi
“Sekiranya kaum munafik mendapatkan
tempat berlindung atau tempat bersembunyi di gua-gua, atau tempat
melarikan diri dari peperangan, niscaya kaum munafik akan lari
tergopoh-gopoh ke tempat itu.” (Q.S. At Taubah.9;57)
“Dan betapa banyak umat yang telah
kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih hebat kekuatannya
daripada mereka (umat yang belakangan ini). Mereka pernah menjelajah di
beberapa negeri. adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka) ? “
(Q.S. Qaf.50;36)
Sesungguhnya segala puji itu milik
Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, dan meminta
ampunan-Nya. Dan kami minta perlindungan kepada Allah dari kejahatan
diri kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang telah diberi
petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada
seorangpun yang dapat menunjukinya. Kami bersaksi tiada ilah yang berhak
disembah kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi- Nya. Dan kami
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du,
Wahai orang–orang yang Allah Rabbul ‘Izzati telah kehendaki untuk diberikan nikmat petunjuk, yaitu Al furqan. Alhamdulillah sesungguhnya
telah sampailah kita pada hari dimana sangatlah jelas untuk membedakan
apa–apa yang haq dengan yang batil. Dua hal tersebut diberikan pemisah
yang kokoh sebagaimana dipisahkanya air laut dengan air tawar, sehingga
air tawar dapat diambil manfaat sebagai sumber kehidupan makhluk-NYA.
Sesungguhnya fitrah manusia itu adalah haq, sehingga
barangsiapa yang melakukan hal–hal yang batil, maka akan terjadi
pertentangan terhadap fitrahnya sendiri yang haq. Sudah sunnatullah bahwa yang haq tidak bisa bercampur dengan batil.
Oleh karena itu seseorang yang melakukan kebatilan akan menemukan
dirinya dalam keadaan goncang dikarenakan pertempuran antara haq dengan
batil di dalam qalbunya.
Jangan sekali–kali kalian mengira bahwa
tentara– tentara kafir, dengan segala kecanggihan alat perang yang
mereka miliki baik di darat, laut, maupun udara dapat mengalahkan
tentara–tentara pilihan Allah. Karena sesungguhnya dibalik kecanggihan
itu terdapat manusia–manusia yang berdiri hanya untuk jatuh.
Pada waktu perang jihad Afghanistan
melawan tentara kafir komunis Uni-Soviet, dalam suatu front, para
tentara Soviet yang berhasil dipukul mundur dari front tersebut
menceritakan kepada seorang reporter apa yang mereka alami. Ketika
ditanya apa senjata rahasia para mujahidin Afghan sehingga bisa memukul
mundur tentara Uni Soviet pada waktu itu, ia menjawab “ada suatu senjata
canggih berupa roket “Allahuakbar”. Menurut mereka “roket” itu sangat canggih, sehingga apabila mereka mendengar teriakan Allahuakbar mereka
buru–buru melarikan diri, bahkan sampai ada yang terkencing–kencing
mendengarnya, karena “roket” tersebut sering memakan korban jiwa yang
besar”. (Tarbiyah Jihadiyah, Syeikh Abdullah Azzam)
“Apakah tidak cukup bagi kamu Allah bantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)? “ (3;124)
Jika kalian perhatikan, gear (perlengkapan)
perang yang dimiliki seorang tentara salibis dan sekutunya dari ujung
kepala hingga ujung kaki sangatlah mahal dan canggih. Dari mulai kevlar helmet, nightvision, bulletproof body armor, sampai sepatu. Apalagi persenjataan mereka seperti m4 dengan optic-nya yang canggih, bahkan pistol pasukan khusus mereka yaitu sig sauer p226 bisa seharga Rp. 10 juta-an, bayangkan, hanya sebuah pistol semahal itu !
Tetapi pada hakikatnya Allah meliputi
orang–orang kafir, sehingga dana yang mereka keluarkan untuk beragam
senjata canggih itu sia–sia dan hanya akan berakhir sebagai ghanimah bagi
pihak Daulah Islam. Atau, bisa dibilang mereka (salibis dan sekutu)
secara tidak langsung “membiayai” Daulah Islam walaupun mereka tidak
berniat demikian. Mereka membuat makar kepada Allah, tetapi Allah
membalas makar mereka. Oleh karena itulah sesungguhnya rezeki para
mujahidin itu ada di ghanimah.
Di sisi lain, para mujahidin, dengan senjata kesayangan mereka kalashnikov, yang kebanyakan mereka dapat dari ghanimah,
dengan rambut yang kusut, badan yang penuh dengan debu, banyak dari
mereka menggunakan sandal bahkan telanjang kaki. Pelatihan mereka itu
tidak semahal pelatihan pasukan khusus salibis. Qiyamul laill, sabar, salat, puasa, istiqomah, zuhud, wara’ adalah
beberapa pelatihan yang tidak memerlukan biaya negara tetapi membuat
mereka kuat dan tak terkalahkan, karena Allah yang menjadi instruktur
pelatih mereka, bagaimana jika anda dilatih langsung oleh Tuhan semesta
alam?
Salah satu media propaganda mereka
adalah melalui film–film Hollywood yang sering menampilkan kekuatan,
keteguhan, kecanggihan serta skill yang mereka miliki seperti film act of valor, zero dark thirty, lone survivor dsb. Padahal jika anda ingin tahu tentang mereka yang sebenarnya, lihatlah kesudahan penembak Syeikh Usamah Bin Laden, Rob O’neill. Orang
yang mengaku sebagai penembak Usamah ini sekarang dalam keadaan hina
karena dikeluarkan dari pasukan sehingga menjadi pengangguran, tunjangan
kecil, juga diliputi perasaan cemas karena banyak yang meneror keluarga
mereka. Istri dan anak mereka sehari–harinya memegang senjata di rumah
karena takut sewaktu–waktu seseorang menerobos pintu mereka. Seperti
ini-kah mereka yang hebat itu?
Lihatlah kesudahan tentara–tentara
Zionis Israel pasca agresi–agresi militer mereka ke tanah Palestina.
Disinilah letak dasar pembeda antara tentara haq dengan tentara batil.
Banyak dari mereka (tentara Zionis) melakukan bunuh diri atau mengalami
gangguan mental. “Data statistik resmi menunjukkan ketidakmampuan
Tel Aviv untuk menurunkan tingkat bunuh diri di antara serdadu rezim
Zionis ini” (republika.co.id) yang demikian itu dikarenakan mereka menentang fitrah mereka yang haq dengan kebatilan, sehingga hati mereka kacau (goncang).
Lalu kenapa Rasulullah SAW beserta para
sahabat juga para tabi’in tidak mengalami penyakit tekanan mental bahkan
sampai bunuh diri? Padahal pedang mereka telah membunuh banyak musuh,
juga memenggal kepala mereka? Baju perang mereka banyak yang berkarat
karena banyaknya darah musuh yang terciprat, bahkan Khalid bin Walid
sampai membawa sembilan pedang yang semua-nya patah karena sengitnya
peperangan Mu’tah? Jawabanya adalah karena mereka berada di jalan yang
benar (haq)!
“Dan mereka pun merencanakan makar
dengan sungguh–sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka
tidak menyadari. “ (27;50)
Add to Cart
0 komentar:
Posting Komentar